PAKU
POHON
§ Lokasi
: Coban Rondo
§ Nama
Lokal : Paku Pohon
§ Klasifikasi:
Kingdom Plantae
Divisi
Pteridophyta
Class Leptosporongiopsida
Ordo Filicales
Famili Cyatheaceae
Genus Cyathea
Spesies Cyathea contaminans (Wall ex Hook) Copel
§ Deskripsi
Cyathea
contaminans (Wall. ex Hook.) Copel merupakan anggota suku Cyatheaceae. Dikenal
dengan nama paku pohon karena bentuk perawakannya yang mirip pohon. Mempunyai
beberapa sinonim antara lain Polypodium contaminans Wall. Cat., Alsophila
glauca J. Sm., Alsophila contaminans Wall. ex Hook., Alsophila acuta
Presl, Alsophila smithiana Presl dan Alsophila clementis Copel.
Cyathea
contaminans biasa disebut Alsophila glauca merupakan tumbuhan paku yang
berbentuk pak uyang berbentuk pohon. Bentuknya khusus, hampir menyerupai pohon
kelapa sehingga mudah dibedakan dengan jenis paku yang lainnya. Di alam
tumbuhnya tidak meneyendiri, melainkan bercampur dengan jenis-jenis lain.
Kadang-kadang berkelompok dan banyak dijumpai pada lereng-lereng pegunungan
baik yang terbuka maupun tempat-tempat yang terlindung. Di daerah Jawa biasa
disebutpakis arjun, pakis galar, pakis oleng,sedangkan orang Sunda menyebutnya
paku pohon, paku papan, paku tihang bodas atau paku tihang. Di Malaya disebut
paku gajah.
Habitus : epifit, mengapung di air, hidrofit,
tetapi biasanya berupa terna
Habitat :
jenis ini merupakan tumbuhan paku paling banyak kedua setelah
Asplenium nidus yang ditemukan. Jenis ini tumbuh tersebar di seluruh
kawasan yang diamati mulai 1.060-1.240 m dpl. dan biasanya terdapat di hutan
yang telah dibuka dan di tempat-tempat yang terbuka, khususnya di dekat
sungai. Jenis ini ditemukan pada ketinggian 200-1.600 m dpl. Daerah
penyebarannya di seluruh kawasan Malaysia dan di Semenanjung India.
Ciri spesifik : Cyathea contaminans biasa disebut
Alsophila glauca merupakan tumbuhan paku yang berbentuk pak uyang berbentuk
pohon. Bentuknya khusus, hampir menyerupai pohon kelapa sehingga mudah
dibedakan dengan jenis paku yang lainnya.
Manfaat : Tumbuhan
ini mempunyai banyak manfaat. Batangnya banyak digunakan untuk bahan patung,
tiang-tiang dekorasi rumah mewah atau hotel-hotel, vas bunga, maupun sebagai
media tanam anggrek, jenisjenis Anthurium, Piper, Platycerium, Adiantum
dan jenisjenis tumbuhan paku lain. Daun yang masih menggulung digunakan sebagai
bahan sayur. Bulu-bulu halus digunakan untuk ramuan obat rebus. Jenis ini telah
masuk dalam daftar lampiran II CITES, namun belum termasuk dalam daftar
tumbuhan yang dilindungi oleh undang-undang.
Paku
pohon telah dibudidayakan sebagai tanaman hias. Batangnya sering dipakai
sebagai tempat untuk menempelkan tanaman anggrek. Kadang-kadang dicincang halus
untuk medium di pot. Batangnya yang besar mulai disukai untuk tiang-tiang
dekorasi di rumah-rumah mewah atau hotel-hotel di kota-kota besar. Di beberapa
daerah di Jawa pernah dilaporkan bahwa bulu-bulu halus yang terdapat pada
pangkal tangkainya dapat dipakai sebagai ramuan obat rebus.
Tidak hanya itu
Paku ini mempunyai batang yang kuat, maka sering digunakan
sebagai bahan bagunan, digunakan dalam upacara adat Hindu dan Digunakan sebagai bahan bakar(Holttum, 1968).
Rhizoma: Paku ini mempunyai akar
berserabut dan dilindungi kaliptra(tjitrosoepomo, 1991)
ü Bentuk : akar-akar serabut hitam, kasar,
rapat, dan tebal.
ü Ukuran : tebal dan sedikit meruncing
ü Sisik : menutupi daerah kormus pada tanaman
ini
Stipe : Perawakannya ramping, berbatang hitam
yang ditutupi oleh akar-akar kasar, rapat dan tebal, warnanya hitam. Pada
batang tersebut terdapat lekukan-lekukan dangkal bekasa tangkai daun melekat.
Batangnya tinggi sampai mencapai ukuran antara 6 – 7 m. Bila telh cukup tua
kadang-kadang pada bagian ujungnya bercabang. Panjang tangkai antalnya sampai 1
m, berwarna pucat, biasanya berduri keras, berbulu coklat halus, dan menyirip
ganda. (Dasuki, 1991)
Batang paku pohon diselimuti oleh akar
yang mati berselirat seperti dawai dan biasanya kulit batang ini diperdagangkan
untuk pemindahan anak benih tanaman orkid .
Lamina : Daunnya sendiri tidak bertangkai.
Helaian daun bertoreh dalam dan letaknya berpasang-pasangan. Panjang tangkai daun mencapai 1m. Tulang daun utama juga
berwarna pucat, keunguan dan berduri. Daun majemuk ganda 2. Anak daun paling
bawah sedikit mereduksi dengan panjang tangkai sekitar 10 cm, yang paling besar
60 cm. Anak-anak daun 150 x 30 mm.
Frond/Ental : Panjang tangkai entalnya
sampai 1 m, berwarna pucat, biasanya berduri keras, berbulu coklat halus, dan
menyirip ganda. Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola).
Sori : Sori
dekat tepi daun, tidak terdapat indusial
Spora : Kantung-kantung spora letaknya
diantara anak tulang daun, berkelompok-kelompok, bentuknya bulat.
·
SIKLUS
HIDUP
Daur hidup tumbuhan paku
mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan
sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit
karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus
(prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa
lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki
rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium
tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang
anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan)
dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan
mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju
archegonium.
Ovum yang terbuahi
berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku
baru. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi
telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora yang
dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung embrio.
·
SPESIES YANG DITEMUKAN DI
DATARAN TINGGI COBAN RONDO:
1. Paku Alai (Asplenium
tenerum Forst)
2. Paku Pohon (Cyathea
contaminans)
3. Paku Kidang
4. Paku
Siplir
Daftar Pustaka
Dasuki, undang ahmad.1991.
Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung:institut teknlogi Bandung
Holttum, R.E.1968. A
Rivised flora of Malaya, fern of Malaya. Government printing
office.Singapore.
LIPI. 1980. Jenis Paku Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
Tjitrosoepomo, Gembong.1991.Taksonomi tumbuhan (schizophyta, thallophyta, bryophyta, pteridophyta).Yogyakarta:Gadjah
Mada University press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar